Sunday, 26 May 2013


 Oh.. we're not broken just bent..
..and we can learn to love again.

 
So, you choose to stop. Jika lelah, istirahatlah sejenak. Biarkan tubuhmu mendapatkan haknya sekali ini untuk beristirahat. Biarkan hatimu mendapatkan haknya sekali ini untuk berjeda.

Pernah ada seorang di masa lalu berkata padaku bahwa hatiku begitu luas, jauh lebih luas dari yang pernah ku pikirkan. Bahwa aku akan selalu mampu untuk jatuh hati lagi berkali-kali dengan yang lain selain dirinya. Besok atau lusa. Tapi suatu hari itu pasti akan datang. Ketika aku mampu merasakannya lagi.

Ku kira dia benar. Hatiku luas. Begitupun hatinya. Juga hatimu. Kita akan selalu bisa jatuh hati lagi berkali-kali. Kita tak pernah tahu seberapa luas hati manusia. 

Hanya saja kali ini aku ingin memberikan hatiku haknya yang seharusnya ia dapat. Aku ingin membiarkannya sembuh dan pulih kembali sebelum memulai untuk jatuh lagi. Sehingga ketika nanti ia terjatuh lagi, ia memang sudah siap untuk merasakannya sekali lagi.

Aku tak tahu yang kamu rasakan. Dan bagaimana kamu memutuskan untuk sama sekali berhenti. But in my case, i want to fall in love again one day. To feel that again. 

Entahlah, rasanya aku masih akan selalu bisa jatuh hati berkali-kali entah dengannya lagi atau dengan yang lainnya. Karena pada akhirnya aku akan selalu membutuhkan seseorang yang memang hanya untukku saja. Semandiri apapun aku sekarang.

Butuh seseorang yang selalu bisa berkata ‘semua akan baik-baik saja’ kepadaku saat aku dalam keadaan terburuk. Seseorang yang dengan kehadirannya saja, tanpa perlu bicara apa-apa, hanya duduk berdua dengannya di beranda rumah tapi membuatku merasa damai, merasa cukup. The one that i can always run into him. No matter what happen in life.

Entahlah. Aku masih akan selalu menginginkan hal itu. Masih selalu berharap suatu hari hal itu akan menjadi nyata. Karena nyatanya hidup kelewat indah hanya untuk dilalui sendirian saja. Berdua akan selalu lebih baik.

Pada akhirnya, aku hanya ingin berkata jujur bahwa aku rindu untuk merasa dicintai dan mencintai. Rindu untuk merasakan kehangatan matahari dari dua sisi.

Dan untuk kamu, bila memang ingin berhenti, berhentilah sejenak. Lepaskan semuanya. Hidup toh masih akan selalu membawa hal-hal yang kita tak pernah sangka dan duga.

Dan bila kamu memang ingin pergi, jangan pernah lupa untuk mengucapkan selamat tinggal. Karena kepergian yang diam-diam tak pernah lebih mudah dibanding perpisahan yang dilalui berdua.

Selamat malam, kamu. Jangan pernah takut untuk mencinta sekali lagi. Mencintalah seolah kamu tak pernah terluka karenanya....

Thursday, 4 October 2012

halo, spasi.
apa kabarmu?
maafkan aku karena melupakanmu selama ini.
sekarang relakah kamu bila aku menekanmu sebegitu panjang hanya agar memberiku jarak sejauh mungkin dari segala tentang dia?
berharap dengan begitu rasa ini pun akan menjauh sebanding lurus dengan tekanan yang ku berikan pada tombolmu.

maukah engkau, spasi?
dan kemudian saya paham bahwa saya takkan pernah bisa memenangkan apapun dari kamu.
bahwa kamu selamanya hanya akan jadi sesuatu yang kelewat jauh dari jangkauan tangan saya.
bahwa kamu sedikitpun tak peduli. sekalipun.

lalu yang saya butuhkan hanyalah benar-benar pergi dari kamu.
bahkan kadang saya berpikir salah satu dari kita memang harus pergi entah kemana agar tak lagi ada rasa sakit ini. entah.
bagaimana jika ternyata aku masih selalu merindukanmu?
bagaimana jika ternyata aku masih selalu memikirkanmu?
bagaimana jika ternyata aku masih selalu mencintaimu?

dan bagimana jika ternyata aku tak pernah berusaha untuk tidak lagi merasakan itu semua?
bahkan untuk sedikitpun aku tak pernah berusaha?

-masih menunggumu, di sini-

Tuesday, 31 May 2011

Aku tidak akan meminta maaf.
Karena mencintaimu bukanlah kesalahan.


Aku tidak akan menyesal.
Karena mencintaimu bukanlah kekhilafan.


-masih, mencintaimu, di sini...-

Thursday, 28 October 2010

Bukan, bukan saya tak bisa merelakanmu pergi.
Saya hanya terbiasa hidup bersama kamu.

Dan tentang kamu, rindu itu selalu datang, selalu selalu dan selalu.

[bumi kepada matahari]

Thursday, 17 June 2010

Aku menepi.


Mencoba memberi sedikit ruang di antara aku dan kamu yang sekarang sudah hampir meledak karena kelewat lama berdesakan.


Aku pergi.

Ini. Nanti aku kembali.